alt/text gambar
alt/text gambar
alt/text gambar

Sabtu, 16 November 2013

Goa Lawah

Goa Lawah, sebuah Pura di gua kelelawar. Terletak di mana Kabupaten Klungkung dan Karangasem bertemu, tepatnya di Desa Pesinggahan, Kecamatan Dawan. Anda pasti akan melewati Pura ini jika anda pergi ke Candidasa. Pura ini adalah kompleks Pura yang luas berada di sisi kiri jalan jika anda menuju Karangasem dan tepat di seberang adalah pantai berpasir hitam dimana anda akan dapat melihat Pulau Nusa Penida di cakrawala. Pura ini merupakan salah satu dari sembilan Pura Sad Khayangan. Rsi Markandya, seorang Rsi dari Jawa, mendirikan tempat suci ini.

Tepat setelah pintu masuk utama berdiri dua pohon beringin besar di kawasan taman luas yang terawat dengan baik. Menuju ke bagian tengah, terdapat tiga bale di tiga sudut kompleks. Bale atau bangunan terbuka dengan atap, biasanya digunakan untuk menyiapkan persembahan atau tempat bagi kelompok gamelan untuk memainkan instrumen mereka.
Pada bagian paling tengah, anda tidak akan melihat sebuah Pura besar tetapi Pura tua dan tentu saja gua yang dipenuhi kelelawar. Di bagian ini terdapat Kuil Siwa di pintu masuk Pura ini yang telah dipuja sejak sekitar tahu 1000 Masehi. Terdapat pula bale yang dihiasi dengan lukisan Naga Basuki, naga legendaris yang diyakini untuk menjaga keseimbangan bumi. Disebutkan bahwa seorang pangeran dari Mengwi pernah bersembunyi di gua ini untuk berlindung dan mengikuti jalan terowongan gua yang muncul di Pura Besakih di lereng Gunung Agung.
Anda akan terkagum melihat bagaimana semua orang dapat berkonsentrasi untuk berdoa di tengah-tengah suara decit dari ribuan kelelawar di dalam gua. Bahkan suara decit kelalawardi dalam gua seperti menciptakan suasana mistis dan alamiah, yang sama seperti ketika bermeditasi di hutan.
Kegiatan kagamaan berlangsung setiap hari di Pura Goa Lawah. Masyarakat yang tinggal di sekitar Pura membawa persembahan ke Pura setiap pagi, sore, dan malam hari. Oleh karena itu Pura ini diurus dengan baik. Lebih banyak peziarah datang pada saat bulan purnama. Dan juga sebelum hari raya besar seperti Nyepi, pemeluk Hindu dari desa-desa sekitar sekitar melakukan ritual Melasti. Melasti adalah upacara ketika umat berjalan kaki dari Pura ke laut dalam sebuah prosesi membawa benda-benda sakral untuk disucikan di laut.
Kunjungi Pura ini pada pagi hari ketika warga datang untuk bersembahyang pagi. Namun, baik pula mengunjunginya pada sore yang cerah, karena meskipun terletak di tepi pantai, Pura ini memiliki banyak pohon besar sehingga suasananya sangat teduh.

0 komentar:

Posting Komentar

Sponsor